Post Terbaru

Lailatul Qadr Malam 1000 Bulan

Lailatul Qadr Malam 1000 Bulan

Lailatul Qadr atau malam 1000 bulan adalah malam yang ditunggu oleh kaum muslim yang sedang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Ya, Lailatul Qadr adalah satu malam yang sangat istimewa dan hanya terdapat di bulan Ramadhan. Banyak kaum muslim beriman yang menunggu dan merindukannya karena hanya terjadi satu tahun satu kali serta memiliki banyak keutamaan dan keberkahan didalamnya.

Sayangnya malam ini tidak bisa dipastikan kapan datangnya. Konon hanya orang yang benar-benar tekun dan ikhlas melaksanakan ibadah yang bisa merasakan dan mendapatkan keberkahan malam Lailatul Qadr.

Beberapa ayat dalam Al Quran dan hadist dan memberikan penjelasan tentang malam yang penuh berkah ini. Menjelaskan apakah sebenarnya Lailatul Qadr ini? Apa keistimewaannya? Kapan terjadinya? Apa ada tanda-tandanya? dan bagaiman sebaiknya kita menjalani malam yang penuh berkah ini.


Apa itu Lailatul Qadr

Satu surat dalam Al Quran yang begitu rinci menceritakan malam ini ialah surat Al-Qadr ayat 1 sampai 5.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadr (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu? Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “ (QS Al-Qadr: 1-5)

Dari Surat Al-Qadr di atas, Tafsir Jalalain memberikan kesimpulannya bahwa Lailatul Qadr itu adalah saat dimana di urunkannya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia. Kemuliaan malam tersebut telah dikabarkan kepada Rasulullah SAW. Bulan itu dikatakan satu bulan dengan barakah seperti 1000 bulan. Di malam tersebut para malaikat-malaikat dan Jibril turun ke bumi dan memohon Allah mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Kemuliaan malam tersebut berakhir sampai terbitnya fajar.

Pentafsiran lain mengenai ayat pertama surah Al-Qadr ini dapat kita lihat dari Tafsir Ibnu Kathir: Allah SWT telah mengabarkan sesungguhnya Ia telah menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadr. Dimana Allah berfirman, “Sesungguhnya kami turunkannya di malam yang barakah”. Inilah yang kemudian dikenal sebagai malam Al-Qadr yang ada dalam bulan Ramadhan sebagaimana firman-Nya, “Pada bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an”.

Berkata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu bahwa Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an keseluruhannya (secara total) dari Lauhul Mahfuz ke Baitul ‘Izzah dari langit dunia kemudian ia diturunkan secara berpisah dan berperingkat selama 23 tahun ke atas Nabi SAW, kemudian firman Allah beliau memuliakan Lailatul Qadr dimana Allah SWT telah mengizinkan penurunan AL-Qur’an.


Keistimewaan Lailatul Qadr

Sheikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi merujuk kepada surah Al-Qadr didalam membicarakan persoalan keistimewaan Lailatul Qadr, katanya : “Allah telah memuliakan Al-Quran dimalam ini, dan ditambahnya dengan maqam yang mulia, yaitu kedudukan dan kemuliaannya yang sangat banyak dari kebaikan dan kelebihan dari 1000 bulan. Apa-apa ketaatan dan ibadah didalamnya menyerupai 1000 bulan yang bukan Lailatul Qadr. 1000 bulan ini menyamai 83 tahun 4 bulan. Hanya di satu malam ini lebih baik dari umur seseorang yang menghampiri 100 tahun, jika tambah berapa tahun beliau baligh dan dipertanggung jawabkan”.

Dan pada malam itu turunnya malaikat-malaikat dengan rahmat Allah dengan kesejahteraan dan barakahnya. Dan kesejahteraanya melimpah sehingga ke terbit fajar. Didalam As-sunnah, banyak hadist-hadist yang menyebutkan mengenai keutamaan Lailatul Qadr ini. Yang banyak dianjurkan untuk mencarinya pada 10 malam terakhir. Dalam Sahih Bukhari dari Hadis Abu Hurarirah, “Barangsiapa yang berqiam dimalam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan bersungguh-sungguh maka telah diampunkannya apa yang telah lalu dari dosanya”. (Riwayat Bukhari didalam Kitab Al-Saum).

Rasulullah SAW telah memberi penjelasan kepada siapa yang lalai dan tidak memperhatikan malam tersebut, yaitu sama seperti menghalang diirinya dari menerima kebaikannya dan ganjarannya. Berkata para sahabat yang telah dinaungi mereka bulan Ramadhan, “Sesungguhnya bulan ini telah hadir kepada kamu didalamnya mengandung malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Siapa yang memuliakannya maka beliau akan dimuliakan kebaikan semua perkara. Dan siapa yang tidak memuliakannya maka kebaikannya akan dihalang”. (Riwayat Ibnu Majah dari Hadis Anas, isnad Hassan sebagaimana didalam Sahih Jaami’ Al-Saghir).

Sheikh Ibnu Taimiyyah (Majmu’ fatawa – Jilid-25/286) membicarakan tentang yang mana satu lebih afdal, diantara Malam Isra’ Nabi saw atau Lailatul Qadr? Kata: “Sesungguhnya Malam Isra’ lebih afdal dan Lailatul Qadr lebih afdal bila dinisbahkan kepada umat…”. Manakah yang lebih afdal 10 Zulhijjah atau 10 malam terakhir Ramadhan?. Kata Ibnu Taimiyyah, “Hari 10 Zulhijjah lebih afdal dari hari 10 dari bulan Ramadhan. Dan malam-malam 10 akhir Ramadhan lebih afdal malam 10 Zulhijjah”. Jelas menunjukkan bahwa para ulama menyatakan bahwa Lailatul Qadr ini sangat istimewa kepada umat Muhammad.

Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan Lailatul Qadr disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah al-Qur'an, dan dzikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luarLailatul Qadr sendiri). Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah SAW bahwa sesungguhnya Allah mengkaruniakan " Lailatul Qadr" untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya.


Kapan Terjadinya Lailatul Qadr

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim)

Dan di kesempatan lain beliau bersabda: “Carilah Lailatul Qadr pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).

Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.

Pendapat lain, terjadinya Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan.

"Carilah malam Lailatul Qadr di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” [Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169]

Lalu kapan tanggal pasti Lailatul Qadr terjadi? Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah telah menyebutkan empat puluhan pendapat ulama dalam masalah ini. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan oleh beliau adalah Lailatul Qadr itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun (Fathul Bari, 4/262-266).

Kesimpulannya jika seorang muslim mencari malam Lailatul Qadr carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir : 21, 23,25,27 dan 29. Kalau lemah dan dan tidak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25,27 dan 29.

Para ulama mengatakan bahwa hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tanggal pasti terjadinya Lailatul Qadr adalah agar orang bersemangat untuk mencarinya. Hal ini berbeda jika Lailatul Qadr sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan.


Tanda-tanda Lailatul Qadr

Beberapa hadist memberikan petunjuk tentang tanda-tanda Lailatu Qadr, diantaranya;

Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lailatul Qadr adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR Al Baihaqi)

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar (yang menyilaukan). Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata, “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR Muslim)

Hadist lain juga menyatakan “Lailatul Qadr adalah malam yang terang benderang, tidak seberapa panas dan tidak seberapa dingin, tidak ada awan, tidak ada hujan, tidak berangin kencang dan tidak ada bintang yang dilemparkan (meteor). Sebagian tanda pada siang harinya adalah matahari terbit tidak bersinar terang.” (HR. Thabrani)


Bagaimana Sebaiknya Menjalani Lailatul Qadr?

Ada beberapa hadis yang menunjukkan betapa ruginya seseorang yang tidak pernah berusaha mencari Lailatul Qadr. Menurut Sheikh Abdul Aziz bin Baaz dan Sheikh Salleh Munajjid seorang Islam haruslah mencari malam 10 terakhir Ramadhan sebagaimana Rasulullah SAW mengarahkan umatnya menuntut ganjaran dan pahala di mana seseorang yang mendirikannya dan iman dan azam pada malam tersebut, dia akan menerima ganjarannya. Rasulullah SAW telah bersabda: “Barangsiapa yang berqiam di malam Qadr dengan keimanannya maka Allah akan mengampunkan dosanya yang telah lalu”.

Dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadits Riwayat Bukhari 4/217 dan Muslim 759)

Maka sungguh merugi seseorang yang luput dari malam tersebut. Seharusnya setiap muslim mencamkan baik-baik sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Di bulan Ramadhan ini terdapat Lailatul Qadr yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.” (HR. Ahmad 2/385)

Jadi yang harus dilakukan kaum muslim pada malam Lailatul Qadr ialah; Bersholat Isya’ secara berjamaah, sholat subuh berjamaah dan pada malamnya mendirikan shalat malam. Di dalam hadist Sahih diriwayatkan Nabi bersabda, “Barangsiapa yang bersholat Isya’ berjamaah, seolah-olah ia berqiam di separuh malam, dan barangsiapa yang bersolat subuh berjamaah, seolah-olah ia bersholat disepanjang malam tersebut." (Riwayat Ahmad, Muslim).

Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari para sahabat saat bertanya pada Rasullullah SAW  ”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadr. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab,”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)


Berbagai Sumber.

Mempercepat Kerja Browser Chrome

Mempercepat Kerja Browser Chrome


Meskipun Google Chrome memiliki fitur DNS prefetching untuk meningkatkan kecepatan load suatu situs web, tapi kadang browser Chrome masih lambat saat melakukan tugas-tugas tertentu. Tapi anda tidak perlu beralih menggunakan browser lain, karena dengan menghapus beberapa informasi yang tidak dibutuhkan dan mengaktifkan fitur eksperimental di Google Chrome, maka Anda bisa mengatasi masalah ini dan mempercepat proses browsing di internet. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat kinerja Google Chrome.


Membersihkan Data Cache dan Cookies

Ketika Anda menjelajahi situs web, Google Chrome mencatat dan menyimpan data histori browsing Anda, termasuk semua situs web lama yang telah Anda kunjungi dalam sepuluh minggu terakhir. Google Chrome juga menyimpan data cookies yang menyimpan preferensi situs dan informasi profil suatu situs web yang akan digunakan nantinya bila mengkases situs tersebut.

Cache dan cookies dapat menghemat waktu load konten di situs web tertentu, tetapi mereka juga dapat memperlambat kinerja Google Chrome secara keseluruhan, terutama bila file ini rusak. Bila Anda mendapati kerja Google Chrome menjadi lambat, anda bisa menghapus semua cookies dan histori browsing untuk mengurangi bebannya sehingga kerja Google Chrome menjadi lebih cepat.


Nonaktifkan Plugins yang Tidak Dibutuhkan

Plugins adalah aplikasi yang dirancang untuk menjalankan fungsi tertentu di browser yang tidak bisa dilakukan oleh Chrome. Misalnya salah satu plugin yang umum adalah Adobe Flash Player, untuk menonton video streaming seperti YouTube. Meskipun plugin dapat meningkatkan peforma browsing di Internet, mereka juga dapat memperlambat browsing Anda. Plugins, seperti halnya cookies dapat juga menjadi saling tidak sesuai atau mungkin konflik dengan fungsi Google Chrome lainnya - dan tentu saja akan membutuhkan waktu bagi Chrome untuk menyelaraskan konflik sehingga load menjadi lebih lambat.

Anda perlu memeriksa plugin yang memperlambat kinerja Chrome. Nonaktifkan plugin Google Chrome dengan mengunjungi "chrome://plugins/" - kemudian cek ulang loading chrome apakah browsing menjadi lebih cepat. Jika "ya", maka bila plugin ini tidak terlalu dibutuhkan, mungkin Anda perlu menonaktifkan plugin tersebut.


Nonaktifkan Ekstensi yang tidak Dibutuhkan

Bila efek plugin hanya satu fungsi online yang spesifik, dan dipasang oleh penyedia aplikasi pihak ketiga. Maka ekstensi di Chrome memberikan efek secara langsung pada browser. Semakin banyak ekstensi yang diinstal, semakin besar kemungkinan mereka memperlambat kerja Google Chrome. Kunjungi halaman ekstensi Google Chrome di "chrome://extensions/" untuk menonaktifkan ekstensi yang tidak dibutuhkan, dan kemudian tes ulang dengan browsing situs web tertentu.


Mengaktifkan Opsi Eksperimental

Google Chrome mendukung sejumlah opsi-opsi tersembunyi Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkan sesuai keinginan Anda untuk tujuan tertentu. Opsi ini bersifat eksperimentaldan Google Chrome memperingatkan bahwa merubah fungsi opsi mungkin saja dapat merusak browser Chrome Anda;

Namun, fungsi yang disebut GPU compositing akan mempercepat Google Chrome. Saat Anda menelusuri Internet, Google Chrome bergantung pada prosesor komputer untuk memuat informasi. Dengan GPU compositing, Google Chrome mengandalkan graphics processing komputer Anda untuk mempercepat waktu loading pada semua halaman situs web. Untuk merubahnya kunjungi halaman "chrome://flags" di Google Chrome, klik "GPU compositing on all pages" tombol drop-down dan pilih "Enable."

Selamat mencoba..!

 
Proudly powered by Blogger Template by Creating Website
Iwan Setiawan Blog Sitemap
© www.iwansetiawan.com All Rights Reserved
Juli 2014